Saturday, 13 February 2010

bijaksana itu apa?

bijaksana identik dengan pemimpin. apa setiap pemimpin yang kebijaksanaan juga di haruskan untuk selalu merapatkan segala hal untuk diputuskan?

apa semua hal yang pada hakikatnya bisa dijadikan sebuah keputusan mutlak oleh pihak2 berwenang tetap harus di bicarakan dengan sekelompok pihak lain?

pikiran saya:
buat apa membicarakan hal yang pada akhirnya kita tahu, bahwa hal yang kita diskusikan ini sudah ditetapkan dan tidak bisa diganti.
saat kita sebagai pihak yang membutuhkan suatu hal dari sebuah institusi formal, harus kah kita (sebagai pemimpin) mendiskusikan dengan, yang dipimpin, terkait hal yang akan dilaksanakan itu?

sebuah cerita:
sekelompok akademisi akan melakukan ujian lapangan yang memerlukan kerjasama dengan sebuah instasi pemerintah. jadwal pelaksanaannya (setahu saya) belum di proklamirkan secara resmi (buat saya resmi artinya tertulis dan ada yang menandatangani) dan sejauh ini hal itu tidak ada. lalu semua akademisi mendapatkan kabar bolak balik tentang jadwal. ada yang bilang minggu ke 2 februari lalu bertukar jadi minggu ke tiga lalu kembali minggu ke dua hingga pada akhirnya keluarlah sebuah berita bahwa memang minggu ke tiga februari. dengan berbagai pertimbangan yang salah satunya ketidak bisaan institusi pemerintah tersebut untuk hadir di minggu ke dua.
apa kah hal ini harus di diskusikan kepada akademisi, padahal semua ini (masih pendapat saya) sudah menjadi keputusan akan dilaksanakan minggu ke 3 dengan semua data dan alasan-alasan yang dijabarkan.
lalu saat di florkan kepada akademisi tentang hal tersebut tiba2 semua menjadi masalah karena beberapa pihak yang menginginkan untuk pelaksanaan tetap pada minggu ke dua. lalu apakah ini arti sebuah kebijaksanaan??

bisa jadi beda kacamata membuat hal yang sama terlihat berbeda. titik pandang pun menjadi salah satu faktor pembeda.

pemimpin harus bijaksana, bijaksana melihat hal-hal apa yang bisa didiskusikan dengan yang dipimpin dan hal mana yang memang bisa melibatkan yang dipimpin.
dan sebagai pihak terkait dalam sebuah pengambilan keputusan alangkah baiknya membuat para akademisi memahami situasi terkait dengan perubahan jadwal yang memang tidak bisa dipastikan.
^0^

No comments: