Friday, 31 August 2012

What I have done in first week?



Willkommen zur Dschungel…

Tepat satu minggu yang lalu saya memulai masa Internship. Masa setelah dinyatakan sebagai dokter tetapi hanya mendapat SIP sementara, sebut saja periode pembelajaran ke dua. Walau sesungguhnya dokter tidak pernah lepas dari Long Life Learning. Buat saya masa ini benar benar ambigu, kenapa? Karena harus memakai kata Internship setelah dokter tetapi sudah diperbolehkan memakai stelan dokter. Ambigu karena sewaktu coass saya memakai stelan berbeda dan derajat nya bukan dokter tetapi kami sudah boleh mulai melakukan pekerjaan dokter seperti meresep, belajar menegakkan diagnosis dan melakukan bedah minor serta ikut sebagai asissten anestesi serta hal lainnya. Dan seingat saya, sudah belajar betanggung jawab atas nyawa pasien sekalipun, contoh saja dalam kontrol intensif  pasien dengan KU buruk. Lalu apa bedanya dokter Internship dan coass “sesungguhnya”? Hanya beda “payung” saya rasa, Coass dipayungi Fakultas kedokteran dan Bagian Profesi RS, sedangkan Dokter Internship dipayungi Pendamping dan SIP sementara.

Kembali mengenai Long Life Learning, saya merasa otak saya beku karena 6 bulan tidak pernah berada dalam situasi UGD, berhadapan langung dengan pasien serta belajar hanya untuk UKDI semata. Jadi apakah saya menyesal tidak mengisi Klinik tanpa SIP seperti yang lainnya? Saya hanya menyesal tidak meminta menjadi coass lagi atau sekedar mengisi puskesmas saat masa libur 6 bulan.

Guest House.
Ini pertama kalinya saya nge-kos untuk 1 tahun walau saya sudah pernah tinggal di Student Wohnheim di jerman untuk 1 bulan. Buat saya tempat ini: not another home. Padahal saya tau There is always another place like home. Saat saya berada dijerman dalam fase homesick di minggu pertama tapi saya merasa Its my other home. Semua ketidak nyamanan yang saya rasakan mulai saat pertama masuk karena konflik yang terlanjur terjadi membuat saya “tertekan” dan rasanya berdampak pada kinerja otak dan motorik saya. Saya tidak suka dikenal karena Background, dan walau saya juga termasuk orang yang tidak gampang melupakan kesalahan yang menggores hati tapi saya tidak berniat mengumbar siapa pelaku yang telah menorehkan hal itu apalagi membuat seluruh kota tahu dan peduli untuk mengurus hal sepele. Buat saya luka yang tertoreh akan sembuh walau akan meninggalkan jaringan parut dan orang lain hanya perlu tau bahwa parut itu dari sebuah luka,titik. Hal ini yang membuat saya tidak berniat sedikit pun untuk mendekatkan diri dengan siapapun disini, cukup sekedar profesionalitas dan saling kenal. Karena pengalaman mengajarkan saya untuk tidak banyak bicara dan becanda kepada orang yang belum begitu dikenal, setiap orang punya standar berbeda. They are just my pals not friend. But This Place become my Guest House. Welcome wiwik!!! ^^ semoga paradigma ini membuat kinerja otak dan motoric saya membaik.
Remember wik: You have passed a 5 years and 3 months an uncomfortable situation in an uncomfortable place, So do You have a reason to give up to passed a year an uncomfortable situation? NO!!! finished it and reach another Goal!

Shocking funny story.
Berbicara tempat tinggal saya tidak mampu membandingkan dimana dengan disini. Klo di rumah hal yang membuat resah adalah kucing yang sibuk mencari tempat melahirkan, di jerman sampah yang lama di dapur akan menimbulkan kecoak,serta kumbang yang mendadak masuk kamar, sedangkan disini tikus yang sibuk grasak grusuk mencoba merusak semua barang dan menimbulkan kesangattidaknyamanan saat berada dirumah. Hal mengejutkan terjadi sejak hari pertama,dimulai dengan welcome party dari tikus, welcome home dari tikus saat pulang dinas, dan malam hari dengan nyanyian irama tikus. Hoohoo..semua tidak mudah tapi harus dilalui.

Belajar dari pengalaman orang lain.
Saya suka mendengar, melihat dan mengamati lalu mencerna setiap pengalaman, tingkah, dan perilaku orang disekitar saya. Karena saya tidak harus menjalani apa yang terjadi dengan mereka untuk mendapatkan pengalaman hidup. Dan saya bisa mneghindari lobang tempat orang lain terjatuh. Disini saya belajar bahwa senioritas dan stagnansi posisi membuat arogansi meningkat dan tidak sebanding dengan peningkatan prestasi dan wawasan. Perilaku katak dalam tempurung mendominasi ketimbang Think out of box. Saya belajar (walaupun sudah sangat tau) bahwa obey the rule not bargain the rule. Saat kebiasaan “menawar” peraturan tidak tertulis dan tidak general ditanggapi dengan arogansi, ketidaktegasan, serta kesempitan pandangan akan berakibat konflik dan kestidaksukaan jangka panjang yang membuat hubungan tidak sebaik semestinya.  Jikalau suatu saat nanti saya diposisi beliau semoga saya bisa lebih bijak dan tegas serta luwes. Buat saja peraturan tertulis yang tegas dan tidak dapat ditawar serta lapang dada menghadapi sikap pre dewasa “anak” bimbingan jauh lebih profesional. Saya juga suka bercanda yang terkadang membuat orang tersinggung tapi saya tidak suka memcari-cari topik terkait seseorang dan sikap seperti terlalu ingin tahu dan mengurus urusan orang lain perlu diwaspadai. Saya paling malas menghadapai orang bermuka dua. Jika saya tidak suka akan sangat terlihat jelas diwajah saya dan sikap menjaga jarak tanpa harus mengumbar pembicaraan mengenai orang tersebut dibelakang. 

1 comment:

difa said...

like this... aku suka... :D