Sunday, 5 June 2011

Ophtalmology department ^^

Welkommen !!!
Morfologi kesan dan perspektif terjadi di 4 minggu siklus mata, hari pertama terasa agak aneh karena kita disuruh ngumpulin tandatangan semua residen dengan bertingkat. (jadi mikir, belagu juga residen disini..ckckckck)dan aturan nyusun kursi setiap akhir acara,tatacara ambil pasien,tatacara libur, dan tatib lainnya Hari berikutnya sudah mulai kegiatan BST pertama dan i’m the lucky no 1 (dadakan), dan takjub...wooooww..preseptor kami baaiiikkk...ngajarin banget pas BST siiplah.
Di mata kita bakal dibagi menjadi 3 kelompok kecil,yang masing masing punya preseptor 1 dan preseptor pendamping. Kegiatan disini ga jauh beda sama siklus lain, tetep ada BST, case, referat, dan MTE. Tapi MTE disini lebih logis karena memang ada 1 kelompok penyaji dan diakhir acara ada kuliah mini untuk meluruskan diskusi tadi oleh sang pakar.
Dari segi BST, mata memang ribet karena harus membawa pasien poli yang notabene selalu bosan saat harus menunggu jadwal BST kami. Selain itu emang harus lapor ke chief residen. So far pas saya BST semua lancar kok, malahan residennya yang bantuin nyari pasien, nge crosscheck hasil pemeriksaan kami, bahakn chief pun ga susah buat dicari (emang sih, residen mata trekenal dengan kebaikannya, ciihuuy).
Syarat kegiatan per orang suapay bisa lulus yaitu 2 BST, 1 case ,1 referat, dan 1 MTE semuanya mesti dipenuhi selain itu juga mesti ngisi 11 tindakan,9 observasi, dan 3 OK (semua mesti ditanda tangani oleh pihak berwajib). Amazing....pas minggu terakhir disaat semua menyadari tidak sempat melunasi semua kewajiban tanda tangan log book,residen manapun bersedia menandatangani..haa..lancar..alhamdulillah, malahan salah satu residen pun dari awal sudah menawarkan diri hehehe..
Tapi untuk ujiannya ada revolusi yang terjadi. Sistem ujian MCQ diganti dengan OSCE. Hari ini ada 5 statse dimana pengujinya digilir gitu jadi tiap orang bakal beda penguji pas distase yang sama. Tadi ada stase neuroophtalmology (papil edem), lensa (katarak), konjungtiva (konjungtivitis gonorea), refraksi (astigmat miopi kompositus), dan glaukoma. Satu stase 6 menit dan setiap pertukaran stase si uni kemahasiswaan bakal memukul pantat rantang dengan sendok sebagai penggati bel (egehehehee).
Ini siklus paling ilmiah, cerdas dan tertib selain anak. Karena, spesial untuk kelompok kami, semua kegiatan ilmiah sudah terencana dari minggu satu dan hari libur bukan alasan untuk membumihanguskan kegiatan (padetin cuyy ke hari berikutnya). Jadi benar benar benar harus membaca at least ada lah ilmu nyangkutnyangkut sebelum tampil. Dan disni jam masuk harus <07.15 klo tidak, ibu konsulen senior bakal mencoret absensi si latest people, 3 kali jadi rekor telat, hati hati aja yaa.
Dari 9 siklus yang sudah saya lewati, baru sekali ini saya benar benar benar takjub dengan seorang pasien, AMAZING!!!
Percakapan seorang pasien BST dan keluarga pasien lainnya juga kami.
Pasien1(BST): sabar bu, berobat disini rumah sakit ini memang lama.( melihat seorang ibu menunggu orangtuanya)
Keluarga pasien: ya (senyum)
Pasien1: Kita kan sama sama tahu klo rumah sakit ini rumah sakit pendidikan. Jadi pasien disini pasti jadi bahan pembelajaran.
Tiba-tiba konsulen masuk dan menyapa ramah pasien dan sedikit anamnesis dan bst kami dimulai, masing masig kami diminta untuk melakukan beberapa pemeriksaan kepada si bapak. Dan si bapak berkata;
Pasien1: ya bu dokter, tidak apa apa saya diperiksa rame rame. Ini kan tujuannya untuk ilmu, klo saya tidak sabar, adek adek ini tidak bakal dapat ilmu.
Konsulen: (terdenyum manis) ia pak, benar. Klo sudah habis generasi saya ya mereka yang harus melanjutkan.
Pasien1: benar bu, tapi semoga saja setelah mereka jadi dokter nanti, mereka akan memperhatikan pasien pasien terutama yang ekonomi rendah.
Bst pun selesai dengan ramaha tamah.
Great man! Baru kali ini saya diceramahi pasien yang sabar. Semoga beliau mendapat pahala disisiNya. One day when i write a book, i will put Them in a first paragraph, they will be the seconde one whom i said thanks. Tanpa beliau-beliau tidak akan ada ilmu, tidak akan ada skill yang mahir, tidak ada metode kesehatan terbaru, tidak ada dokter dokter generasi muda. Hanya karena beliau-beliau lah maka ada konsulen, ada professor, ada spesialis, dan ada dokter umum. Terimakasih untuk semua pasien yang sabar dan tabah. Mari perlakukan beliau-beliau sebagai real pasien bukan objek, karena dokter berhadapan langsung dengan MANUSIA bukan MANIKIN.
Di mata ini juga saya menemukan konsulen yang ramah dan care nya minta ampuunnn. Ada ibu konsulen senior yang selalu memperhatikan kami mulai dari absensi, jadwal kegiatan ilmiah kami, ruang koas kami (berhubung ruang koas baru merupakan bekas bangsal, jadi si ibu menanyakan ttg dinding yang perlu di cat, penerangan yang kurang,kipas angin yang porposional,bahkan alas meja yang belum dicuci bersiklus-siklus lamanya), bahkan jam pulang kami yang tidak boleh lebih dari jam 2 kecuali masih ada kegiatan dengan kosulen. Serta semua konsulen lain yang suka berbagi ilmu. Terutama pakar yang datang pas saya presentasi (hehehe...sisiak ameh iqbal), bapak spesialis menjawab semuaaaaa pertanyaan audience yanng seharusnya kami jawab dahulu, ahahahahaaa...what a life, tak ada pembantaaiiiaann.. :P.
Once more, mata punya pustaka yang bagus, sebenarnya siklus lain juga ada malah kita boleh pinjam buat di kopi, tapiii jangan coba coba dimata... disini buku pustaka hanya boleh dibaca diruangan dan itu harus lewat dari jam 13.00.

Selamat menikmati dunia koass mata yang damai....:D




No comments: