


Apa ya yang membedakan RS kita dengan medizinische klinik Heidelberg?
Medizinische ini sama dengan SMF interne di kita, bedanya mereka punya lahan RS untuk interne yang sangat luas, dan setiap bagian memilki ruang sendiri. Kira kira ada 5 bagian : endokrin, gastro dan infeksi, hematoonko, cardiopulmonal, psikosomatis, dan farmakologi. Tatacara kerja disini juga beda. Mulai dari visite dokter spesialisnya, setiap hari dr spesialis melakukan visite bersama dengan dokter bagian yang jumlahnya 2-4 orang dan tidak semua dokter mengikuti visite, hanya beberapa dan yang lainnya tetap menyelesaikan pekerjaan masing masing, saya tidak yakin apa ada pembagian jadwal dokter visite atau bagaimana. Visite biasanya berlangsung antara pukul 9-11 siang dan dilanjutkan dengan coffe break bersama di cafeteria/patry bagian, disini tidak hanya dokter dan dan calon dokter yang makan tapi juga suster, bagian gizi dan sekretaris bagian dan yang jelas makanan mulai dari roti dan selai, samapi anggur apel pun tersedia untuk semuanya . Selanjutnya dokter spesialis akan meninggalkan bagian (saya tidak tau kemana beliau pergi).
Kebersihan adalah no 1 disini. Semua serba sterile, bisa dilihat di setiap pintu kamar pasien pasti ada handy cleaner (koas ga perlu beli sendiri) dan masker, paramedic dan medis hampir selalu membersihkan tangan sebelum dan sesudah masuk ruangan pasien dan begitu juga saat berpindah dari satu pasien dangan pasien lain yang masih dalam satu kamar. Di setiap ruangan pasien semua peralatan seperti jarum suntik, alcohol,kassa steril (sungguhan), plaster, dan lainnya yang memang dibutuhkan untuk kepentingan pasien tersedia setiap saat, hebatnya semua alat itu boleh dipakai oleh koass dengan bebas tanpa harus meminta minta ke perawat. Pada jam jam tertentu setiap kamar akan di cek kelengkapan alat tersebut dan akan ditambah oleh personal yang bertanggungjawab. Cleaning service pun memiliki peran yang sangat nyata, di jam jam setelah visite berakhir setiap kamar akan dibersihkan dan di pel, tidak hanya lantai, ganggang di sepanjang koridor pun di lap, amazing.
Untuk pertama kali saya takjub dengan cara mereka memperlakukan pasien (saya tidak tau apa disni ada pasien kelas nya), percakapan kecil yang menurut saya tidak penting pun dapat terjadi disini, empati dokter nyata terlihat. Bahkan dokter tidak segan segan memeluk dan menepuk punggung pasien nya. Visite bukan diskusi anatara 2 elite kesehatan tapi antara dokter dengan pasien. Pasien boleh bertanya tentang segala hal, walaupun kadang saya merasa mereka juga “ribet “ menanggapinya tapi senyuman tetap ada. Klo kita hanya belajar tentang adab sapa di skillab, disini malah diterapkan, awal visite selalu didahului dengan kata kata “halo, wie gehts?” dan diakhiri dengan “tschuss atau wiedarsehen”.
Secara teknologi mereka memang juara, di salah satu station bagian ini visite selalu menggunakan computer berjalan, dimana dokter bias melihat semua perkembangan labor dan mencek data lain yang diperlukan, selain itu mereka juga mendokumentasikan RM dalam sebuah map warna warna.
Kembali berbicara tentang ke sterilisasian. Disini untuk drawning blood aja mereka memerlukan kassa sterile, alcohol semprot, jarum dan sejenis konektor. Bisa dikatakan sangat complicated dalam proses pengambilan darah. Tapi ya itu, sterile. Untuk pegiriman ke labor pun koas tidak perlu berlari kesana kemari, cukup meletakan spuit berisi darah kedalam tabung khusus dan memasukkan ke dalam pipa yang terletak di ruang perawat, lalu buussttt!!! Tabung sampai ke labor, how amazing.
Holistic pengobatan juga terlihat jelas disini, kumpulan pasien dengan penyakit kronis yang tidak jarang tidak dapat disembuhkan ini di fasilitasi dengan team fisioterapi, dan alat olahraga lainnya. Beberapa waktu saya pernah melihat pasien dilatih oeh instruktur ataupun berolahraga sendiri. Kebebasan pasien pun terjamin, pasien tidak selalu harus di borgol dengan infus. Tidak aneh klo melihat pasien mendorong tiang infus sendiri untuk keliling bangsal ataupun mengambil air minum senidiri. Dan line infus tidak selalu terpasang, jadi sedikit susah membedakan pasien dengan penjenguk saat mereka berjalan jalan ditaman rumah sakit saat sore hari. Oh ya, jangan dibayangkan tiang infus dan line infus nya dengan yang kita punya, disini semua pasien pakai inject pump yang bisa diatur tetesanya secara otomatis, dan alarm akan berbunyi jika terjadi masalah.
Pernah tidak melihat dokter melakukan visite dengan pasien diperantarai seorang translator, disini mayoritas dokter fasih berbahasa jerman dan ketika seorang pasien internasional dari irak yang hanya bisa berbicara arab, dokter harus menelpon translator pasien ataupun berbicara dengan pasien melalui translatornya jika dia ada di samping pasien. Kekurangan nya ada disini ( nothing perfect) mereka tidak open dengan bahsa inggris, saya setuju..mesti ada 1 bahasa internasional untuk dunia, karena sebagai rumah sakit bertaraf internasional yang berkemungkinan menerima pasien darimana pun sangat lah mudah untuk berkomunikasi dengan bahasa universal. Satu orang prof yang pernah menggantikan dokter oberiztat tidak masuk ke kamar pasien karena 2 pasien tersebut tidak bisa bahasa inggris maupun jerman, how poor ya.
Berbicara sebagai seorang koas, di tempat saya pun rasa bosan bukan suatu hal yang baru apalagi disini. Dan ini tidak hanya dirasakan oleh kita tapi juga koas disini, hehe..teman saya keturunan kulit hitam yang fasih berbahasa jerman pun sering mengeluh soal kebosanan siklus ini, karena kegiatan mereka hanya mengambil darah, menukar line kemo, mengambil rekam irama jantung, dan tidak ada pembantaian saat visite, tidak ada bst, case dan jurnal dan tidak ada jaga malam yang lebih dari 4 kali dalam 1 periode siklus. Tapi mereka bertanggungjawab atas 1 bagian besar interne seorang diri saat jaga malam tapi hanya sampai jam 00.00 plus ada day off setelahnya. Enak banget ya. Mereka punya jadwal tidak tetap untuk diskusi dengan residen senior tentang kasus pasien yang menarik setiap senin sampai kamis dan ada kegiatan skill lab nya juga 1 kali seminggu.
No comments:
Post a Comment