Kalo di hitung hitung dari mulai SD sampe mau jadi dokter udah semuntahan kita ngikutin ujian, mulai ujian harian sampe ujian bertaraf nasional. Rasa rasanya hidup ini selalu di uji. Buaaaattt apaaaaa???
Hari ini ujian ecek ecek OSCE UKDI di coba di fakultas ini. Walaupun judulnya ecek ecek dan tujuannya buat evaluasi pihak nasional tentang kelayakan fakultas ini sebagai tempat ujian, tapi deg deg seerr nya tetep parah. Bayangkan sodara soadara saya diuji tanpa persiapan yang matang. Hhuuffttt. Awalnya sedikit kontra dengan OSCE ini, buat apa coba? Toh klo pengen menyetarakan kompetensi mbok ya dari awal sudah diseleksi maksimal siapa yang pantas lanjut siapa yang tidak. Tapi ya sudah lah, saya pusing memikir kan semuanya, toh klo suatu saat akan menjadi salah satu orang yang harus memikirkan hal itu.
Kembali tentang TO OSCE UKDI tadi siang. Secara teknis hampir sama dengan OSCE kompre yang pernah kita jalani. Disini ruangan di sett sedemikain rupa menjadi seolah olah IGD atau poli. Dan juga terdapat 12 stase plus 2 stase istirahat. Yang berbeda dari OSCE kompre adalah soalnya, karena posisi pesreta sebagai dokter jadi semua soal berupa sebuah penyakit yang harus di anamnesis, pemeriksaan fisik, penunjang, dan tatalaksana secara komprehensif. Semua dinilai, karena itu semua harus dijelaskan, klo minta penunjang RO jelaskan ke pasien kenapa, dan seterusnya. Seluruh stase membahas penyakit kompetensi 4.
Settingan: pukul 7.45 semua peserta duduk di depan stase masing masing, saat tanda pertama peserta disilahkan membaca soal selama 1 menit dan masuk ruangan setelah tanda berikutnya. Setiap stase disediakan waktu 15 menit. Tanda ke tiga mengingtakan bahwa sisa waktu hanya 3 menit dan tanda terakhir sebagai tanda untuk pindah stase berikutnya dan semua berulang sesuai sistemnya. Ujian akan berakhir pada pukul 12.00. dan syarat untuk setiap peserta adalah dilarang menggunakan jam dan membawa alat komunikasi. Tidak hanya peserta yang ada sesi istirahatnya, penguji pun ada, music instrumental piano mengiringi waktu istirahat bagi penguji setelah 1 jam pertama ujian. Ke khususan lainnya adalah, settingan ruangan yang look like a real membuat semua peralatan disediakan, mulai dari yang ga penting sampai penting banget, jadi mesti teliti memilih alat dana jangan sampai terjebak.
Ujian ecek ecek ini menyadari bahwa ilmu itu harus terus diulang dan selalu di praktekan walau berada di puskesmas yang menuntut tatalaksana simptomatis.
Heeuu.. what a life, hidup memang penuh ujian, selamat menikmati hiduup ^^selamat belajar
No comments:
Post a Comment