Friday, 21 November 2008
Transmisi neurotransmitter
Terminology:
1. hyperpolarisasi : peningkatan dalam jumlah muatan listrik yang dipisahkan oleh membrane sel demikian juga dengan kekuatan potensial transmembranosa; merupakan perpindahan muatan negatif pada potensial istirahat sel.
jika rangsangan menimbulkan perubahan listrik yang dapat meningkatkan permeabilitas ion kalium, terjadi hyperpolarisasi (penghambatan) sehingga impuls saraf tidak bias diteruskan.
2. depolarisasi : keadaan terangsang, jika rangsangan menimbulkan perubahan listrik yang dapat meningkatkan permeabilitas ion natrium
3. potensial aksi
4. impuls : daya pendorong yang datang tiba-tiba
5. neurotransmitter : zat kimia yang disintesis dalam neuron, disimpan dalam gelembung
sinaptik pada ujung akson.
(hal 92, fisiologi Ganong, jenis-jenis neurotransmitter)
Stimulus--> terjadi depolarisasi--> jika membrane mengalami depolarisasi sampai ambang eksitasi--> perubahan permeabilitas membrane dengan fluktuasi natrium secara mendadak--> potensial aksi yang disalurkan melalui akson, jika potensial aksi mencapai terminal akson--> pelepasan neurotransmitter oleh gelembung sipnatik--> neurotransmitter melewati prasinap dan melekat pada reseptor spesifik di pascasinap--> dapat atau tidak menimbulkan potensial aksi pada membrane pascasinap ditentukan oleh keseimbangan antara impuls eksitasi dan inhibisi yang diterima.
Neurotransmitter yang tetap berada dalam celah sinaptik kemudian di buang dari taut dengan 3 mekanisme utama : (1) melalui difusi atau kerja sel glia, (2) degradasi enzimatik (deaktivasi) sehingga struktur neurotransmitter tidak lagi dikenali oleh reseptor, (3) reuptake.
Jika ketiga mekanisme ini dicegah --> memperpanjang waktu neurotransmitter berada di celah sinaptik --> memperpanjang masa kerjanya dalam pascasinap.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment