Saturday 14 December 2013

Fresh Graduate


Sebenarnya saya bukan anak baru lulus kuliah. Saya sudah lulus setahun lalu tetapi harus mengikuti pogram internship selama setahun. Dan bulan ini lah saya baru bisa mencari pekerjaan yang sesungguhnya.
Ini berawal dari tawaran sesorang yang namanya dirahasiakan, saat itu saya sedang menikmati liburan gratis dari mama. Beliau menawarkan pekerjaan di NGO dengan seorang konsulen paru dalam bidang MDR TB. Saya antusias sekaligus panik karena saya tidak mempersiapkan segalanya. Perencanaan liburan ini saja  tidak matang ,apalagi untuk mempersiapkan pekerjaan? Namun akhirnya saya mengontak konsulen paru dan sepulang dari liburan saya mengirimkan seluruh berkas saya. Jujur,saya tidak begitu mengerti dengan pekerjaan ini. Dalam benak saya,akan menjadi bawahan beliau yang siap disuruh ini itu.
Tanggal 21 Oktober lalu saya dipanggil untuk wawancara. Ini pengalaman pertama saya wawancara pekerjaan, dan saya lupa menyiapkan hard copy CV (DUH!). wawancara berjalan terputus putus, dan jujur,saya tidak merasa seperti wawancara pekerjaan. Beliau mulai melihat lampiran CV saya,menanyakan pekerjaan pertama saya, bagaimana saya internship, pengalaman pengobatan TB secara mandiri, pengalaman klinis saya selama di Heidelberg, status, rencana pendidikan saya dan akhirnya beliau memutuskan untuk menyuruh saya magang selama dua minggu di PMDT (saya baru tahu dihari ke 2 klo ruangan ini adalah ruangan PMDT).
Saya masuk ruangan didampingi oleh salah satu karyawan lama, dan disambut oleh 3 orang dinas dan 1 orang KNCV dinas. Perkenalan mulai data pribadi sampai perihal kontrak magang dan gaji. (what the hell…saya ga ingat tentang uang transport selama magang). Keluguan saya sepertinya cukup mengguncang ruangan. Semua orang masih bingung, dimana posisi saya? Dibawah naungan NGO atau konsulen? Kenapa mau magang tanpa perjanjian uang transport? Yah saya pasrah dengan senyum manis.
Minggu pertama magang
Hari pertama magang adalah hari terberat buat hidup saya,terlebih saya tidak menyiapkan diri untuk disuruh magang setelah beberapa saat interview. Saya juga tidak tahu tentang NGO yang bergerak dalam MDR TB. Saya tidak tahu apa pekerjaan technical officer. Saya baca teoritis mengenai MDR TB,tapi bukan mengenai program MDR TB. Akhirnya saya planga plongo seakan bukan dokter, saat mereka mulai menanyakan, apa pernah ikut pelatihan TB MDR? Pernah kerja di program TB MDR? Mengerti tentang program TB MDR?
BOOONG!!!! Saya jawab seadanya saja, dan keraguan jelas terbaca di jidat mereka.
Hari kedua cukup menyita adrenalin saya. Perkenalan sekaligus menemani rekan dari dinas berkelilingi bagian farmasi, bagian labor dan bertemu konsulen. Saya merasa ingin muntah duit saya membayangkan pekerjaan TO. Rasanya terlalu banyak hal yang saya terima hari ini. Dan saya mulai membaca mengenai PMDT, MDR TB dan TO sesuai dengan bahan yang dipinjamkan kepada saya.
Hari ketiga hingga jumat, pekerjaan sebagai magang semakin tidak jelas. Pagi hari saya datang, duduk dan membaca atau menulis lalu setelah makan siang memvalidasi data untuk menyiapkan kedatangan pihak OIG. Semua berjalan seperti itu. Rangkaian puzzle pekerjaan ini mulai tersusun dalam kepala saya (sesuai versi saya).
Minggu ke dua magang
Senin saya datang terlambat, dan beraktivitas seperti biasa. Kemudian menunggu rekan SKM saya untuk memvalidasi data kembali karena OIG akan datang siang ini. Setelah semua dirasa cukup dan OIG pun datang, hasilnya pun mengejutkan. Pihak OIG tidak sedetail pihak lain yang tahun lalu datang berkunjung. Hari ini diakhiri dengan bertemu salah satu bos KNCV dan pulang dalam hujan.
Masih akan ada wawancara berikutnya dengan pihak KNCV dan jika diterima, masih aka nada minggu minggu lainnya di ruangan kecil ini.

Semoga tahun ini, Tuhan memberikan yang terbaik untuk 2014 yang lebih baik agar 2015 menjadi yang paling baik dari yang terbaik. One step move on.

No comments: