Sebenarnya
saya bukan anak baru lulus kuliah. Saya sudah lulus setahun lalu tetapi harus
mengikuti pogram internship selama setahun. Dan bulan ini lah saya baru bisa
mencari pekerjaan yang sesungguhnya.
Ini
berawal dari tawaran sesorang yang namanya dirahasiakan, saat itu saya sedang
menikmati liburan gratis dari mama. Beliau menawarkan pekerjaan di NGO dengan seorang
konsulen paru dalam bidang MDR TB. Saya antusias sekaligus panik karena saya
tidak mempersiapkan segalanya. Perencanaan liburan ini saja tidak matang ,apalagi untuk mempersiapkan
pekerjaan? Namun akhirnya saya mengontak konsulen paru dan sepulang dari
liburan saya mengirimkan seluruh berkas saya. Jujur,saya tidak begitu mengerti
dengan pekerjaan ini. Dalam benak saya,akan menjadi bawahan beliau yang siap
disuruh ini itu.
Tanggal
21 Oktober lalu saya dipanggil untuk wawancara. Ini pengalaman pertama saya
wawancara pekerjaan, dan saya lupa menyiapkan hard copy CV (DUH!). wawancara
berjalan terputus putus, dan jujur,saya tidak merasa seperti wawancara
pekerjaan. Beliau mulai melihat lampiran CV saya,menanyakan pekerjaan pertama
saya, bagaimana saya internship, pengalaman pengobatan TB secara mandiri,
pengalaman klinis saya selama di Heidelberg, status, rencana pendidikan saya
dan akhirnya beliau memutuskan untuk menyuruh saya magang selama dua minggu di
PMDT (saya baru tahu dihari ke 2 klo ruangan ini adalah ruangan PMDT).
Saya
masuk ruangan didampingi oleh salah satu karyawan lama, dan disambut oleh 3
orang dinas dan 1 orang KNCV dinas. Perkenalan mulai data pribadi sampai
perihal kontrak magang dan gaji. (what the hell…saya ga ingat tentang uang
transport selama magang). Keluguan saya sepertinya cukup mengguncang ruangan.
Semua orang masih bingung, dimana posisi saya? Dibawah naungan NGO atau
konsulen? Kenapa mau magang tanpa perjanjian uang transport? Yah saya pasrah
dengan senyum manis.
Minggu
pertama magang
Hari
pertama magang adalah hari terberat buat hidup saya,terlebih saya tidak
menyiapkan diri untuk disuruh magang setelah beberapa saat interview. Saya juga
tidak tahu tentang NGO yang bergerak dalam MDR TB. Saya tidak tahu apa
pekerjaan technical officer. Saya baca teoritis mengenai MDR TB,tapi bukan
mengenai program MDR TB. Akhirnya saya planga plongo seakan bukan dokter, saat
mereka mulai menanyakan, apa pernah ikut pelatihan TB MDR? Pernah kerja di
program TB MDR? Mengerti tentang program TB MDR?
BOOONG!!!!
Saya jawab seadanya saja, dan keraguan jelas terbaca di jidat mereka.
Hari
kedua cukup menyita adrenalin saya. Perkenalan sekaligus menemani rekan dari
dinas berkelilingi bagian farmasi, bagian labor dan bertemu konsulen. Saya
merasa ingin muntah duit saya membayangkan pekerjaan TO. Rasanya terlalu banyak
hal yang saya terima hari ini. Dan saya mulai membaca mengenai PMDT, MDR TB dan
TO sesuai dengan bahan yang dipinjamkan kepada saya.
Hari
ketiga hingga jumat, pekerjaan sebagai magang semakin tidak jelas. Pagi hari
saya datang, duduk dan membaca atau menulis lalu setelah makan siang
memvalidasi data untuk menyiapkan kedatangan pihak OIG. Semua berjalan seperti
itu. Rangkaian puzzle pekerjaan ini mulai tersusun dalam kepala saya (sesuai
versi saya).
Minggu
ke dua magang
Senin
saya datang terlambat, dan beraktivitas seperti biasa. Kemudian menunggu rekan
SKM saya untuk memvalidasi data kembali karena OIG akan datang siang ini.
Setelah semua dirasa cukup dan OIG pun datang, hasilnya pun mengejutkan. Pihak
OIG tidak sedetail pihak lain yang tahun lalu datang berkunjung. Hari ini diakhiri
dengan bertemu salah satu bos KNCV dan pulang dalam hujan.
Masih
akan ada wawancara berikutnya dengan pihak KNCV dan jika diterima, masih aka
nada minggu minggu lainnya di ruangan kecil ini.
Semoga
tahun ini, Tuhan memberikan yang terbaik untuk 2014 yang lebih baik agar 2015
menjadi yang paling baik dari yang terbaik. One step move on.
No comments:
Post a Comment