Saturday, 16 July 2016

Alhamdulilllah,Thanks for coming so soon our little rudy.





Banyak cerita kehidupan yang ingin saya tuliskan tetapi terlewati waktu.

Saat ini saya sudah dua bulan resmi menjadi mama temporary full at home. Hehe, iya saya masih ingin beraktifitas diluar rumah , entah itu bekerja atau kembali sekolah, nanti diwaktu yang tepat. Dua bulan sudah saya memangku jabatan itu, sesuai dengan usia anak kami,Rudy.
Mei 2015 kami menikah,dengan persiapan yang di support penuh oleh keluarga. Karena kami bekerja di Jakarta dan acara akan berlangsung di Padang, sehingga support keluarga melebihi dari kami. Bahkan saya merasa tidak mempersiapkan diri. Mepet perawatan sebelum nikah ( H-2), baralek ga pakai hiasan tangan (inai di kuku ataupun hena di punggung tangan). Ya sudah, Alhamdulillah acara berjalan lancar.
Honeymoon? Tidak, sehari setelah acara selesai kami segera kembali bekerja, rencana honeymoon pun tidak kami bahas,nanti, nanti pasti ada waktunya. Kami sama sama kembali ke Jakarta, suami pulang kerumah dan saya meneruskan perjalanan dinas ke malang.
Ya mungkin menginap 2 malam di malang bisa di hitung honeymoon ( kabur 2 hari dari meeting kantor). Dan waktu pun berjalan. Sampai saya benar-benar menyadari, something different happened. Alhamdulillah, positif hamil, tidak puas dengan test pack, kami pun ke dokter obgyn. Lega, bahagia, deg deg an, dan secepat ini kah Allah mempercayai kami?
Trimester pertama terlewati bersama sedikit mual dan sesekali muntah. Dengan ketidak sukaan dan kesukaan diluar kebiasaan. Lalu memasuki trimester kedua saya di uji, Abortus imminens. Astaghfirullah, tidak pernah terpikir oleh saya, dengan aktifitas pekerjaan dilapangan dan mengikuti les jerman di malam hari akan berdampak begini. Calon bayi nya protes sepertinya.
Bed rest total dirumah adalah hal terberat yang harus saya lakukan. Selain saya tidak punya “si mbok”, saya terbiasa senang mengusik rumah. Tiga hari..dan akhirnya seminggu , calon bayi berdamai dengan saya. Alhamdulillah. Waktu terus berjalan, semua persiapan dilakukan secukupnya. Iya, saya memang sedikit khawatir, dan ya bisa dikatakan percaya pamali. Hanya untuk jaga-jaga. Pakaian bayi laki2 pun disiapkan,bedong dan selimut. Kami tidak mempersiapkan kasur khusus, bantal khusus, dll (berharap di kasih kado saja , hehe).
Masuk trimester ke tiga, pembicaraan pengasuhan bayi dimulai. Awalnya saya yang kekeuh bahwa, nanti saya akan resign, lalu menjaga si bayi full 6 bulan,klo anaknya sudah bisa dibawa-bawa saya mau balik kerja (ngarep). Akhir kontrak pun sudah dekat, panggilan untuk perpanjangan kontrak pun sudah saya dapatkan. Tetapi, dengan restu suami dan hati yang tiba-tiba galau, saya pun membalas dengan permohonan tidak melanjutkan kontrak.
Fenruari 2016, hari pertama tidak bekerja, saya sudah mulai usil dengan teman2, ada rasa rindu terselip, kesepian juga. Tapi saya hibur diri sendiri, nanti jika anak ini lahir, tidak ada waktu yang tersisa seperti saat ini. Seminggu tidak bekerja, dan tiba-tiba tanda melahirkan datang. Dihari subuh imlek, akhirnya kami ke RS, dan sudah pembukaan dua. Sejam dua jam. Pembukaan bertambah terus. Dan sakit pun tak terhingga. Rasanya saya mau mati saja. Semua pembelajaran senam hamil hilang. Sudah pembukaan delapan. Sakitnya semakin menjadi, si bayi pun belum turun. Ya Allah, saya pasrah.
Ashar, Alhamdulillah lahir bayi laki-laki kami. Yang setelah percapakan kecil di bulan bulan lalu akhirnya suami saya memutuskan memberi nama Khalid Baharrudin May. Ada doa yang kami selipkan, semoga dia menjadi lelaki yang tangguh dan tawadu’ seperti  panglima Khalid bin walid, dan cendikia seperti bapak bacharuddin jusuf habibie, dan selalu ingat bahwa dia adalah generasi dari 3 lelaki  hebat( Masrul, Addifa, Yulman), Amiin. Selamat bertumbuh kembang anak kami Rudy
april 2016


No comments: